Info Pemasangan Iklan

Info Pemasangan Iklan

Senin, 16 Februari 2015



Graha Raya
Gelar Lomba K3 dan Rumah Sehat


 Teks dan foto: Icef Andi Herdian

Awal tahun ini, Graha Raya mengikuti jejak Bintaro Jaya menggelar Lomba Keasrian, Ketertiban, dan Kerapian (K3) Lingkungan Antar-cluster dan Lomba Rumah Sehat. Melibatkan seluruh cluster yang ada di Graha Raya. Total hadiah ratusan juta rupiah.
Sebagai kawasan hunian yang terus berkembang pesat, Graha Raya ingin menciptakan lingkungan tempat tinggal yang nyaman, tertib, asri, rapi, dan sehat. Salah satunya dengan melibatkan warga dalam menata dan merawat lingkungan. Upaya ini diwujudkan dalam Lomba K3 Lingkungan antar-cluster dan Lomba Rumah Sehat yang akan diadakan selama periode Februari-Mei 2015, seperti yang telah dilakukan Bintaro Jaya beberapa tahun ini.
Berbeda dari rangkaian kegiatan yang terdiri dari beberapa lomba bertema lingkungan, Graha Raya hanya melombakan lingkungan antar-cluster dan rumah sehat. Khusus Lomba K3 Lingkungan, seluruh cluster yang ada di dalam kawasan Graha Raya otomatis diikutsertakan.
Kategori lomba terdiri atas tiga golongan. Yaitu Golongan A, B, dan C. Golongan A, yaitu cluster Fedora, Valencia, Venice, Melia Garden, Melia Grove, Fortune Spring, dan Fortune Breeze. Golongan B termasuk cluster Catalina, Celesta, Carissa, Verina, Gardenia Loka, Flamboyan Loka, Gracia Residence, serta Graha Bintaro 1 dan 2.
Golongan C terdiri atas cluster Anggrek Loka, Cendana Loka, Bougenville Loka, Dahlia Loka, Eldora, Melati Loka, Nusa Indah Loka, Graha Adena, Graha Bunga, serta Pondok jagung 1 dan 2.
Sementara itu, para warga yang ingin mengikutsertakan rumahnya dalam Lomba Rumah Sehat harus mendaftarkan diri. Syaratnya, rumah warga tersebut berada dalam cluster yang dikelola oleh Unit Pengelola Graha Raya. Khusus lomba ini, hanya terdiri atas dua golongan.
Untuk rangkaian lomba ini, Graha Raya bekerja sama dengan beberapa pihak sebagai juri. Yaitu, Badan Lingkungan Hidup Tangsel, Dinas Kebersihan Tangsel, Dinas Kesehatan Tangsel, dan DPRD Tangsel. Penilaian akan dilakukan setiap bulan selama periode lomba Februari-Mei 2015.
Pengumuman pemenang dan pembagian hadiah lomba akan dilakukan pada acara puncak pada bulan Mei 2015 mendatang. Acara puncak akan digelar di Klub Keluarga Graha Raya dan akan diramaikan dengan event fun bike. Setiap pemenang lomba berhak atas hadiah piala, piagam, dan uang tunai.
Bagi warga Graha Raya, inilah kesempatan Anda untuk menunjukkan kepedulian lingkungan tempat tinggal masing-masing. Mulailah membenahi lingkungan cluster dengan kerja bakti. Membenahi lingkungan bukan saja mempercantik cluster saja, tapi juga mengguyubkan kehidupan bertetangga. Siapa tahu cluster Anda yang menjadi juara Lomba k3 Lingkungan.


Kamis, 12 Februari 2015





Pelepah Pisang Jadi Tas,
Tembus Pasar Mancanegara



 Banana Paper Craft atau dikenal dengan kerajinan tangan dari batang pisang, jadi profesi yang menjanjikan di tangan Achsin Mudoffar. Terbukti, kerajinan tangan warga yang tinggal di bilangan Pondok Pucung ini sudah menembus pusat perbelanjaan skala besar. Bahkan sampai ke Belanda dan Jamaika.

Pria kelahiran Lamongan tahun 1949 ini mengaku, bisnis yang ia geluti berawal dari coba-coba. Melihat banyaknya batang pisang yang tidak terpakai, ia mencoba mengembangkan kegunaan pelepah pisang lebih jauh. “Tas pelepah pisang tidak jauh kualitasnya dengan barang yang ada di pasaran,” kata Mudoffar.
Proses menjadikan pelepah pisang menjadi bahan baku pembuatan tas atau dompet tidak rumit walaupun juga tidak mudah. Setidaknya, tidak semua pelepah pisang dapat diolah menjadi bahan baku tas. Hanya Pisang Batu, Pisang Raja Serah, dan Pisang Mas yang dapat diolah. Proses pengolahan pun memakan waktu sepekan.
Dimulai dari proses pemilahan pelepah pisang. Bahan dasarnya, pelepah pertama hingga baris kelima. Kemudian, pelepah tersebut dijemur selama lima hari. Pasca dijemur, kadar air di pelepah pisang akan mulai berkurang meskipun tidak kering secara keseluruhan. Selain itu, warna hijau pelepah pisang seiring dijemur di terik matahari, akan berubah menjadi tekstur warna cream.
Proses selanjutnya, memola pelepah pisang yang sudah dijemur sesuai dengan ukuran tas atau dompet yang akan dibuat. Setelah terbentuk pola, maka pelepah pisang tersebut dilapisi karton menggunakan lem. Selanjutnya, dijahit sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Secara umum, untuk membuat satu tas, dibutuhkan 10 hingga 15 kelopak pelepah pisang.

Duta Kota Tangsel
Dari coba-coba, akhirnya menghasilkan keuntungan yang cukup lumayan. Ayah dua anak ini pun mendapat prestasi yang cukup membanggakan. Yakni, menjadi duta kerajinan tangan Kota Tangsel ke beberapa daerah. Dari kesempatan itu, ia juga mendapat peluang untuk memasarkan ke daerah-daerah di Indonesia. Salah satunya, kala menjadi duta Kota Tangsel ke Batam, Kepulauan Riau.
“Saya mendapat kesempatan jadi pembicara mewakili Kota Tangsel ke daerah dari sisi kerajinan tangan. Bagi saya itu sudah sangat luar biasa. Karena saya dapat memberikan masukan bagi warga yang ingin mencoba menjadi wirausaha,” paparnya.
Selain membuka show room di kediamannya, kerajinan tangan yang sudah ia geluti sejak 1995, sudah dapat ditemui di beberapa kawasan perbelanjaan. Sebut saja untuk kawasan Jakarta, sudah dipasarkan di Sarinah Thamrin, Blok M Plaza, dan Pasaraya. Di kawasan Tangsel, dapat dijumpai di Plaza Bintaro Jaya, Lotte Mall Bintaro, dan WTC Matahari Mall Serpong.

Teks dan foto: Intan Widiasih

Selasa, 10 Februari 2015



Yayasan Sayap Ibu
Berbagi Kasih
tanpa Memandang SARA




Menyadari minimnya sarana sosial untuk Anak Penyandang Disabilitas (APD), Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Provinsi Banten, yang awalnya hanya memfokuskan pelayanan untuk anak disabilitas terlantar di dalam panti, kini juga memfasilitasi berbagai upaya rehabilitasi APD yang terbuka untuk semua APD dari keluarga miskin. 


Program jangka panjang Yayasan Sayap Ibu, membangun sebuah pusat rehabilitasi, sehingga semua APD dari keluarga miskin juga bisa mendapatkan berbagai pelayanan medis dan non medis secara gratis.
Dalam sebuah kesempatan, pada hari Sabtu, 17 Januari 2015, LDS dari Gereja Yesus Kristus mengadakan serah terima bantuan kepada YSI-Banten dalam bentuk pengadaan peralatan klinik gigi sebagai sarana penunjang pencapaian pelayanan maksimal untuk APD.
Di hari yang sama, YSI-Banten juga menerima sumbangan dari dr. Titi, pemilik Rumah Sakit Ibu & Anak (RSIA) Lestari dalam bentuk tanaman herbal dan pohon rambutan yang langsung ditanam bersama anak-anak YSI-Banten sebagai salah satu bentuk terapi motorik untuk anak-anak disabilitas.
Bantuan dari LDS Gereja Yesus Kristus dan RSIA Lestari ini merupakan bentuk  kepedulian masyarakat inklusif terhadap disabilitas,“ jelas Renowati Hardjosubroto, Humas YSI-Bintaro.

Circle of Friends
Yayasan Sayap Ibu cabang Provinsi Banten merupakan panti penyantunan dan rehabilitasi anak cacat ganda terlantar. Lembaga non profit dan non pemerintah ini resmi terbentuk pada tanggal 1 Oktober 2005, berlokasi di Graha Bintaro, Tangerang Selatan.
Yayasan Sayap Ibu cabang Banten memiliki berbagai relawan dan donatur dari berbagai latar belakang pendidikan dan profesi, serta melintasi perbedaan suku, agama, ras, dan bangsa, untuk dapat berbagi kasih sayang, berbagi kebahagiaan dan memberikan kehidupan yang lebih baik lagi bagi anak-anak disabilitas.
“Kini, kami tengah mengampanyekan program circle of friends, yaitu siapapun dapat berkontribusi sebagai sahabat anak-anak kami. Misalnya untuk pendidikan, kemandirian, kesehatan, bermain, terapi, ahli gizi, dan sebagainya,“ pungkas Renowati Hardjosubroto.

Teks: Benino Aspiranta - Foto: Dokumentasi