Kunir Putih
Sumber Antioksidan Alami
Seorang
guru besar dan peneliti dari Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana,
Yogyakarta, Prof. Dr. Ir. Hj. Dwiyati Pujimulyani, MP, berhasil menemukan
manfaat kunir putih (curcuma mangga) untuk mencegah dan mengobati
kanker, peradangan, dan berbagai penyakit yang berhubungan dengan lemak. Kunir
putih pun ia produksi untuk menjadi pangan fungsional berbentuk kapsul.
Penyakit
kanker, darah tinggi, stroke, jantung, dan asam urat boleh dibilang masih
menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Apalagi, angka kematian akibat
penyakit-penyakit tersebut di Indonesia, masih tergolong tinggi setiap tahun.
Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat, diyakini menjadi salah satu
penyebab kemunculan beberapa penyakit tersebut.
Berdasarkan fakta itu, Hj. Dwiyati telah melakukan penelitian selama 12 tahun berkaitan dengan kunir putih. Ia berpendapat, berbagai penyakit yang berhubungan dengan lemak dan kanker dapat diatasi dengan zat antioksidan. Zat ini dapat diperoleh dari sumber alami atau bahan sintetik. Antioksidan dari bahan sintetik memang memiliki efektivitas tinggi, namun kurang aman bagi kesehatan.
Lantas, ia mencari pangan sumber antioksidan alami untuk dikembangkan. Menurutnya, pangan yang potensial untuk dikembangkan, salah satunya kunir putih (curcuma mangga). Manfaat kunir putih sebagai bahan pangan sumber antioksidan, yaitu lantaran memiliki kurkuminoid dan polifenol.
Kapsul Kunir Putih
Hasil
penelitiannya menunjukkan olahan kunir putih dalam bentuk minuman (sirup, bubuk
instan, dan tablet effervescent) mempunyai aktivitas antioksidan. Begitu
pula dengan olahan kunir putih berupa makanan yang berbentuk manisan basah atau
kering. Kini, ia telah memroduksi olahan kunir putih dalam bentuk kapsul.Produk-produk kunir putih bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah dan mengobati kanker (kista atau tumor), mencegah dan mengobati peradangan (maag, ambeien, bronchitis, amandel, keputihan, nyeri haid, jerawat, diabetes, dan asma), dan mampu mencegah dan mengobati penyakit yang berhubungan dengan lemak (darah tinggi, stroke, jantung, asam urat, dan kolesterol).
Upaya sosialisasi produk olahan kunir putih dilakukan melalui berbagai media cetak dan media sosial. Hasil penelitian Hj. Dimyati ini pun telah disosialisasilam di forum-forum atau seminar kesehatan, baik nasional maupun internasional. Dampak positif sosialisasi produk tersebut, semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan produk olahan kunir putih. Apalagi, harga produk kapsul kunir putih sangat terjangkau. (hf)